Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merujuk kepada usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria yang telah diatur dalam undang-undang. Di Indonesia, jumlah unit usaha kecil sangat melimpah, menjadikannya salah satu negara dengan populasi usaha kecil dan menengah terbesar di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, terdapat sekitar 61,8 juta unit usaha kecil di Indonesia. UMKM memiliki peran signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, mencapai sekitar 99,9 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, sektor UMKM berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di tanah air. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kesulitan dalam mengakses sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan usaha, seperti minimnya akses terhadap informasi, kesulitan dalam memperoleh modal, dan kurangnya jaringan bisnis yang memadai.
Dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk membantu para pelaku usaha kecil dan menengah mengatasi kendala yang mereka hadapi.
Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan akses para pelaku UMKM terhadap pelatihan dan pendidikan bisnis. Dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen, para pengusaha UMKM akan mampu mengelola usahanya dengan lebih efisien, meningkatkan kualitas produk atau layanan, serta memperluas jaringan bisnis.
Selain itu, penting untuk memperkuat akses keuangan bagi UMKM, baik melalui pendekatan perbankan maupun melalui lembaga keuangan mikro. Dengan memudahkan akses terhadap modal usaha, UMKM akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan bisnisnya. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu bekerja sama untuk memberikan pendanaan yang terjangkau dan bunga yang wajar kepada UMKM yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
Penguatan kerjasama antara UMKM dan perusahaan besar juga dapat menjadi langkah strategis. Kolaborasi ini dapat membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, dan mendapatkan akses kepada teknologi dan sumber daya lainnya yang dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka. Selain itu, penggunaan platform digital dan pemasaran online juga dapat membantu UMKM untuk mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas produk atau layanan mereka.
Saat ini, UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian.
Dalam konteks ini, peran pemerintah sangat penting. Kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur, pelatihan, pendanaan, serta memfasilitasi kerjasama antara UMKM dengan pelaku bisnis lainnya akan membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan UMKM di Indonesia dapat terus berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk masyarakat.
Untuk dapat insights lainnya, yuk follow Instagram @kuman_indonesia!